Bagaimanakah cara kamu mengetahui panjang suatu benda, tinggi sebatang pohon, luas suatu bidang datar, dan banyak air dalam botol ?Sudah barang tentu untuk mengetahui panjang suatu benda, tinggi batang pohon, luas suatu bidang datar, dan banyak air dalam botol perlu kamu lakukan pengukuran. Dalam melakukan pengukuran tersebut kamu memerlukan alat ukur yang sesuai dengan fungsinya.Sekarang kamu mengenal alat untuk mengukur panjang, yaitu meteran, penggaris, dan lain sebagainya. Bagaimanakah orang-orang pada jaman dahulu melakukan pengukuran sebelum ada penggaris dan alat ukur lainnya seperti yang ada sekarang?
Pada zaman dahulu orang melakukan pengukuran panjang menggunakan anggota badannya, seperti tangan dalam bentuk jengkal maupun ”depa” atau kaki dalam bentuk langkah.Dari pengukuran itu apa yang terjadi ? Ternyata ada masalah.
Jengkal, ”depa” dan langkah si Badu dan si Oneng berbeda. Anak kecil dan orang dewasa juga berbeda, Dengan demikian hasil pengukuran tersebut sering berbeda. Perbedaan hasil pengukuran tersebut juga sering menimbulkan perselisihan antara mereka. Sejak itu mulai dipikirkan untuk mencari alat ukur yang dapat menghasilkan ukuran yang sama yang dapat diterima, baik oleh si Badu, Oneng, anak kecil, maupun orang dewasa.Pada awalnya alat ukur yang digunakan orang untuk mengukur adalah alat yang ada disekitarnya bukan bagian tubuhnya. Di daerah Jawa Barat misalnya digunakan tumbak, bata dan lain sebagainya. Alat ukur seperti itu digunakan untuk mengukur bidang datar seperti luas sawah, kebun, kolam dan lain sebagainya, sampai sekarang. Namun masih ada persoalan. Hal ini dikarenakan ukuran tumbak dan bata pada setiap daerah berbeda-beda sehingga tidak bisa diberlakukan di semua daerah.
Bertolak dari itu manusia mulai berpikir untuk mengembangkan alat ukur yang hasilnya bisa diterima oleh orang di semua tempat, baik di Papua, di Aceh, Sulawesi, Ambon, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Jawa, bahkan di kutub selatan. Bertolak dari itu muncul alat ukur yang menggunakan satuan ukuran yang seragam dan bisa diterima oleh semua orang.
Satuan ukur tersebut ada yang menggunakan sistim meter dan ada yang menggunakan sistim inci.Sistim ukuran ini disimpan atau dicetak dalam benda-benda tertentu, seperti kayu, plastik, metal, gelas, dan lain sebagainya.Bentuk alat ukur seperti penggaris atau mistar dan pita meteran adalah alat ukur yang biasanya menggunakan bahan dari kayu, palstik, metalin, atau baja lunak yang memuat sistem pengukuran.Mistar plastik adalah alat ukur yang menggunakan bahan plastik untuk menyimpan sistim satuan pengukuran. Bila bahan alat ukur dari metal, kita menyebutnya penggaris metal. Bila dari bahan kayu disebut penggaris kayu. Ada juga mistar yang dibuat dari kombinasi berbagai bahan antara lain mistar gulung dan lain-lainlain. Alat ukur tersebut berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan lainnya adalah kalau kita akan mengukur pada bidang yang luas, seperti kebun, kolam, dan sawah.
Untuk kebutuhan itu diperlukan alat ukur lain, di antaranya theodolit atau water pass.Semua alat ukur di atas, digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi suatu benda. Bisa benda yang satu dimensi, dua dimensi maupun tiga dimensi.
Garis adalah benda satu dimensi. Luas kebun, sawah dan bidang datar lainnya adalah bentuk dua dimensi. Kubus, kelereng, buku adalah bentuk benda tiga dimensi.Hubungan Timbal BalikDalam era globalisasi, manusia banyak menghadapi perubahan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cepat sekali. Begitu juga halnya dengan kebudayaan masyarakat juga akan berubah sejalan dengan perkembangan teknologi dalam berbagai bidang. Perkembangan Teknologi tersebut antara lain:
Meningkatnya jaringan kerja/ sistem (Contoh: sistem informasi, Sistem Transfortasi, Sistem Bangunan Air).
Perubahan produk dari yang berukuran besar menjadi berukuran kecil (Contoh: Komputer, telepon, Alat-alat AudioVisual).
Perkembangan dari alat-alat tangan manual/secara mekanis ke alat-alat otomatis (Contoh: Alat-alat Rumah Tangga,Proses-proses Produksi).
Perkembangan dari produk dengan materi yang berat ke pengunaan materi yang ringang (Contoh: Konstruksi/ Kendaraan berat ke ringan).
Perkembangan teknologi menyebabkan perubahan budaya masyarakat juga sebaliknya perubahan budaya masyarakat menuntut perubahan teknologi, hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Intensitas keterlibatan teknologi dalam kehidupan manusia semakin meningkat di masa yang kan datang.2. Teknologi adalah alat/cara berpikir tetapi dengan teknologi manusia dapat menciptkan hidupnya lebih nyaman.3. Manusia jangan menjadi budak teknologi.Dalam dunia industri, robotisasi telah mengubah secara drastis seluruh komponen dalam industri tersebut, mulai dari sistem manajemennya, pola kerja, kebutuhan sumber daya manusia serta orientasi produk dari industri tersebut.
Salah satu produk teknologi yang sangat spektakuler adalah listrik, dimana pada saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup manusia. Manusia saat ini sudah sangat tergantung pada listrik.
Salah satu yang menjadi ketergantungan manusia pada listrik adalah Penerangan. Teknologi yang mengubah energi listrik menjadi cahaya adalah lampu. Ada dua jenis lampu yang dikenal oleh masyarakat luas, yaitu lampu pijar dan lampu TL.
Untuk berkomentar cukup di klik "Thanks!Your Comment was published" maka akan muncul pop-ups kotak komentar..
To comment just on click "Thanks! Your Comment was published" will display a comment box pop-ups ..